cerpen coba coba buat tugas B. Indonesia

No comment yet

Indah Pada Saatnya

Suasana pagi ini tidak bersahabat sama sekali, gerimis mengawali pagi ini. Kaki malas sekali untuk melangkah melanjutkan aktivitas.

“Bunda aku berangkat!” Teriak cewek berseragam putih abu-abu.

“Iya sayang, hati-hati, jangan lupa bawa mantelnya!! “jawab wanita paruh baya yang dia panggil ibu oleh cewek tersebut.

Dengan sedikit berlari, setelah sarapan ia menghampiri wanita separuh baya yang sejak tadi berada di dapur, dan mencium pipinya dengan penuh cinta. “Iya, assalamu ‘alaikum bunda!”sapa cewek ituyang ternyata bernama May.

“Wa ’alaikumsalam putriku yang cantik” jawab wanita paruh baya itu. Dan wanita itu melihat kepergian cewek itu dengan tatapan sayang dan senyuman yang indah.

*%$@!*

Di sekolah....

“Assalamu ‘alaikum .. .!!sapa May yang baru datang.

“wa ‘alaikum salam”jawab serempak bersama. “eh.. May, kamu kehujanan lagi?”tanya salah satu cewek yang duduk di bangku.

“Iya ni, cuaca tidak bersahabat!!” keluh May.

“May, tadi kamu dicari sama pak Dahlan!!” seru Rizka.

“Ngapain, ka??”tanya May.

“Tadi sih bilang kalau kamu sudah datang suruh nemuin beliau!!”jawab Titin yang duduk di sebelahnya.

“Tidak tahu kayaknya sih penting..” tambah Rizka.



Teeeeeeeeeeeeeettt teeeet tet... (bel masuk sekolah pun berbunyi)

“Ya sudah nanti saja waktu istirahat” jawab May.

Lalu mereka bersiap-siap untuk menerima pelajaran.

Pelajaran dimulai dan mereka pun mengikutinya dengan serius hingga tiba saat istirahat.

“May, kamu nanti langsung ke ruang OSIS atau menemui Pak Dahlan dulu??” tanya teman sebangkunya. “ Paling aku nemuin Pak Dahlan dulu!, ikut yuk Umi!” ajak May pada teman sebangkunya yang ternyata bernama Umi. “Aku mau ngurusin LPJ kemaren dulu sama Iin, kan belum selesai, kamu sama Rizka aja, mumpung nganggur, maukan Ka??” tanya Umi. “Okelah, lagian aku juga mau tanya Pak Dahlan soal kegiatan kemarin.”jawab Rizka yang duduk di belakangnya. “Sips, ikut juga yo, Tin!!,” ajak May. “Boleh, aku juga mau ke OSIS mengambil data.”Jawab teman sebangkunya Rizka.

Mereka pun pergi meninggalkan kelas dengan tujuan mereka masing-masing, Iin dan Umi pergi untuk mengurusi LPJ mereka, dan May, Rizka dan Titin pergi mencari pembina mereka yaitu Pak Dahlan.

*&%$#@*

“Pak Dahlan!!” seru Titin yang tidak sengaja melihat Pak Dahlan di lobby.

Lalu mereka bertiga menghampiri Pak Dahlan yang berada di lobby. “Pak, ada apa tadi mencari saya??” tanya May yang langsung bertanya. “Begini, tadi Pak Sja’roni menyuruh kita buat menggalang dana, itu digunakan untuk menyambut bulan Ramadhan, kamu sebagai ketua OSIS siapkan panitia buat mengurusi ini!! Gimana bisa tidak??” tanya Pak Dahlan pembina mereka. “Bisa Pak, soalnya bulan ini setelah acara kemarin tidak ada acara lagi” jawab May.

Setelah selesai berbincang-bincang, mereka pun pergi ke kelas. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Namun, ternyata guru yang bersangkutan berhalangan hadir dan kami pun diberi tugas untuk mengerjakan LKS.

Jam kosong ini dimanfaatkan oleh May, Titin, Rizka dan teman lainnya untuk merundingkan acara penggalangan dana dalam menyambut bulan Romadlon. Mereka terdiam sebentar untuk memikirkan acara tersebut. Tiba-tiba Rizka pun angkat bicara, “Bagaimana kalau kita menggalang dana dari tiap kelas untuk kita sumbangkan pada anak-anak yang kurang beruntung?” May pun ikut bicara,” Ya, itu ide yang bagus, apalagi sebentar lagi kan bulan Romadhon, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk kita berbagi dengan sesama.” Titin pun menyahut, “OK.. nanti sepulang sekolah kita rundingkan dengan teman-teman OSIS lainnya mengenai kapan dan bagaimana acara tersebut dapat terlaksana.”

Bel pulang pun berbunyi...

Titin pun menuju kantor untuk mengumumkan.... “Assalamu ‘alaikum... Kepada seluruh anggota OSIS harap berkumpul di ruang OSIS karena ada perihal penting. Sekian, terima kasih. Wassalamu ‘alaikum.”

Setelah mengumumkan, Titin kembali ke kelas untuk menemui May dan Rizka. Mereka pun pergi ke ruang OSIS bersama-sama.

Sesampainya di ruang OSIS, ternyata teman-teman OSIS yang lain sudah berkumpul juga Umi dan Iin yang tadi mengurusi LPJ, dan mereka bertiga langsung saja bergabung bersama teman-teman yang lain.

Rapat OSIS pun dimulai. Sebagai ketua OSIS, May mengawali rapat. May menyampaikan perihal acara penggalangan dana seperti yang sudah direncakan olah Pembina OSIS, Pak Dahlan.

Setelah melewati berbagai pembicaraan yang panjang, akhirnya disetujuilah ide tentang penggalangan dana tersebut. Selanjutnya, ketua OSIS mengarahkan anggotanya untuk membentuk panitia kecil penggalangan Dana. Dan DEAL..

Persiapan sudah direncanakan sematang mungkin. Sudah berkali-kali pula anggota OSIS mengadakan rapat demi terselenggaranya acara penggalangan dana ini. Dan kini waktu penggalangan danapun tiba. Para anggota OSIS begitu bersemangat atas apa yang akan mereka lakukan ini. Karena acara ini merupakan acara yang sangat mendadak jadinya semua anggota OSIS harus ekstra kerja keras. Akhirnya dana pun terkumpul dan semuanya mulai menyiapkan keberangkatan menuju panti asuhan.

*&^%^$%^

Dipanti asuhan..............

Pukul 09.00 pagi tepat mereka tiba di panti asuhan yang mereka tuju. Dan tanpa disangka sambutan yang mereka berikan sangat hangat sekali, dan mereka pun mudah untuk beradaptasi. Setelah semua anggota OSIS berkumpul, acara pun dimulai. Semua anak yatim piatu senang dan tersenyum riang.

“May, ikut aku ke belakang yuk!!” ajak Iin.

“Iya, tapi tunggu sebentar ya, Aku mau bicara ke Umi dulu suruh bagiin ini.!!, bentar ya..!” jawab May sambil pergi meninggalkan Iin mencari Umi, dan disudut ruangan tengah terlihat temannya yang dicari, Umi,,,

“Umi!!” Lalu May menghampirinya dan menyuruh Umi membagikan kardus yang ada di ruangan tengah. Lalu May dan Iin menuju kamar mandi untuk buang air kecil. Setelah mereka selesai, mereka berdua menuju ke tempat pembagian tadi, dan tanpa sengaja....

Braakk.....

“Maaf saya tidak lihat” ucap May

“May kamu tak apa-apakan..? tanya Iin.

“Iya, tidak apa...”

“Kamu tidak apa-apa kan..?? tanya seorang cowok yang menabrak May barusan.

“Iya, tidak apa-apa, aku yang salah kok” jawab May dengan gugup.

Dan kejadian itu membuat mereka saling berkenalan dengan cowok yang ternyata bernama Elbas,,, Elbasvia Rizki Nahar, cowok yang juga dermawan di panti ini. Dia manis dan wajahnya terlihat tenang membuat May sang ketua OSIS tersipu malu. Dan inikah virus merah jambu, virus ini melanda mereka berdua dengan senyum indah.

Semenjak kejadian itu, mereka sering berkomunikasi entah lewat hp, ataupun internet hingga perkenalan itu membuat mereka sangat dekat... ^_^

*&^*$%&^%

Minggu pagi ini udara sangat segar entah kenapa hati May pun merasa senang sekali, seperti halnya pagi ini yang sangat cerah dengan kicauan burung-burung yang merdu..

“Bunda, May berangkat dulu ya!!!” sapa May sambil mencium pipi bundanya dan pergi dengan wajah yang berseri seri.”Assalamua’alaikum Bunda..!!”salam May...

“Wa’alaikum salam...!!hati hati sayang !!”jawab bundanya..

“Iya bunda!! Nanti aku langsung pulang kok...” jawab May sambil berjalan keluar..



Dialun alun-alun pagi itu..

“May!!!” Sapa cowok yang ada di seberang sana.

“Hai Bas... kok ada di sini??” tanya May dengan kaget.

“Hmhm... Iya ini lagi jalan-jalan, eh tadi aku lihat kamu disini, kamu jalan jalan juga...?? tanya Elbas.

“Iya, udah capek jadinya santai santai dulu..!!”jawab May dengan wajah tersipu malu.

“May aku mau ngomong!!?” tanya Elbas.

“Ngomong apa??” jawab May

“May aku jujur, sejak kenal kamu aku senang dan nyaman banget dekat sama kamu, jujur aku suka sama kamu, entah mulai kapan tapi aku mungkin jatuh cinta sama kamu, tapi aku mohon kamu jangan marah, jangan jauhin aku, aku cuma mau ngomong kamu tak perlu jawab kok.!! Elbas terdiam dan suasana menjadi hening, dia tertunduk dan tidak berani menatap May, hingga beberapa menit kemudian May pun mengeluarkan suara indanhnya.

“Hmhm,, ya udahlah, lagian kita masih kecil masih panjang perjalanan kita. Urusan hati biar Allah yang mengatur,!! Percaya dech pasti ada waktu yang indah buat kita nanti...!!” jawab May dengan nada terbata-bata..

Meski May menjawab seperti itu, namun di hati kecilnya dia juga menyimpan perasaan yang sama dengan Elbas. Karena dia percaya suatu saat nanti akan ada waktu tersendiri ketika dia harus menjalani itu semua.

*^&&%$*

Namun setelah mereka menempuh jalan hidupnya masing masing. Elbas kini menjadi pengacara dan May menjadi dokter. Tanpa mereka sadari jodoh mempertemukan mereka kembali dan mereka kini berikrar dalam ikatan suci yaitu pernikahan.

Percayalah suatu saat nanti akan ada takdir yang akan mempertemukan kita dengan seseorang yang akan menjadi jodoh kita tanpa kita sadari bertemu diamana dan kapan itu terjadi, mungkin teman kita TK atau SD dan lain lain..

*&&$%&*



Terima kasih sudah membacanya!!! ^_^